Filosofi Gigi

Penulis: drg. Rustan Ambo Asse, Sp.Pros
Tanggal posting: 2021-11-04

Salah satu bentuk keadilan Tuhan adalah menciptakan manusia dengan struktur tubuh yang harmonis. Secara anatomis manusia diciptakan dengan organ-organ yang fungsinya jelas dan secara fisiologis kerap memberi tanda jika tubuh jasmani kita misalnya dibebankan dengan tugas yang berlebihan atau menfungsikan diluar dari fungsi pokoknya.

Demikian halnya dengan Gigi dan Mulut yang diciptkan bagi setiap orang, selain seperti yang telah ketahui bahwa ada 3 fungsi Gigi dan mulut yaitu: 1. Pengunyahan (fungsi pencernaan), 2. Fonetik (menghasilkan lafaz/ suara yang bagus) 3. Estetika (penampilan). Ternyata pada hakikatnya susuanan gigi dan mulut kita adalah ibrah atau pelajaran paling dekat untuk memahami dan menguatkan sisi keyakinan kita akan keadilan Tuhan.

Gigi depan atau yang kita kenal dengan gigi seri atau gigi incisivus jika renungkan dengan seksama membuat kita berdecak kagum, betapa kita manusia harus bersyukur karena ternyata gigi depan yang sedemikian bentuknya memberikan tampilan yang menarik ketika kita tersenyum, coba anda bayangkan jika gigi belakang atau gigi geramham yang besar itu yang memiliki dua akar gigi ditempatkan di susunan gigi depan manusia, maka betapa tidak menariknya penampilan setiap manusia.

Atau, dari segi fungsi misalnya Tuhan telah menetapkan sesuatu sesuai dengan kadarnya, tak lebih dan tak kurang. Fungsi gigi depan yang kecil itu hanya untuk memotong makanan atau gigi taring untuk merobek, sedangkan gigi-gigi geraham (gigi belakang) diciptakan dengan postur yang besar dengan penyanggah akar gigi 2 dan 3 akar gigi karena sesua dengan fungsinya yang berat untuk menghaluskan makanan apapun yang kita makan, kita tak bisa membayangkan jika sebaliknya gigi depan yang ada di tempatkan di susunan gigi belakang manusia, tentu sudah pasti fungsinya tidak akan maksimal dan bahkan justru mungkin akan mengakibatkan cedera akibat antomi gigi depan yang runcing.

Sangat penting tentunya kita memahami kausalitas dari setiap ciptaan sang pencipta, tentu tujuanya agar kita bisa semakin bersyukur, bahwa tak ada yang sia-sia. Keadilan dari sang maha adil sesungguhnya telah memberikan pertanda lebih dekat dari urat nadi kita.

Dan karena kita adalah mahluk yang diciptakan sejatinya sebagai pemimpin, maka setiap organ tubuh kita adalah tanggung jawab. Kita mungkin bisa saja emosi akibat sakit gigi, tapi apakah telah ada tanggung jawab untuk merawatnya, menyikatnya dengan benar minimal 2 kali sehari, menambal gigi jika terkena karies, atau membersihkan karang giginya jika ada.

Setiap gigi yang ada dalam mulut kita selalu saja memberi pertanda buat pemiliknya, misalnya gigi yang ngilu ketika ada rangsangan dingin dan gigi tersebut lubang artinya itu adalah tanda-tanda atau peringatan akan adanya serangan infeksi yang lebih besar jika dibiarkan dan tidak segera dirawat.

Sebagain orang mungkin akan apatis, toh pada akhirnya gigi tersebut bisa dicabut. Dan pada akhirnya anda akan lupa betapa besar resiko kehilangan 1 gigi saja. Kehilangan 1 gigi akan mengakibatkan gigi-gigi di samping bekas pencabutan itu akan bergeser ke arah yang kosong, dan yang akan terjadi adalah terjadi gigitan yang tidak normal, gigi yang awalnya teratur rapi justru akan jarang-jarang.

Hakikat untuk sehat memiliki syarat yang telah kita ketahui bersama, yaitu Bersih. Di dalam rongga mulut yang kecil itu jika kebersihanya terjaga, maka niscya keseimbangan keasaman mulut akan menjaga kondisi gigi geligi dan mukosa agar tetap sehat, putih dan besih serta tetap menarik.


Salam Sehat

Semoga bermanfaat