Dampak Sakit Gigi Ibu Hamil pada Bayinya dan Tips Mengatasinya!

Penulis: drg. Rustan Ambo Asse, Sp.Pros
Tanggal posting: 2021-11-04

Dampak sakit gigi ibu hamil pada bayinya jangan disepelekan. Sakit gigi pada ibu hamil memiliki risiko berbahaya pada bayinya.

Untuk diketahui, mulut Ibu hamil yang infeksi seperti infeksi periodontal (jaringan pendukung gigi ) dapat memicu lahirnya bayi dengan berat badan rendah, bahkan bayi lahir prematur.

Penelitian di Rumah sakit Sadikin, Jabar (Komara, 2006) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penderita Periodontitis Marginalis Kronis (kerusakan pada jaringan periodontal gigi ) dengan kejadian berat badan rendah pada bayi.

Dr. Steven Offenbacher, Direktur center Of Oral and systemic Disease di University Of Nort Carolina menjelaskan bahwa risiko tersebut sama kuatnya dengan risiko akibat merokok dan minum alkohol.

Perhatikan kesehatan gigi ibu hamil

Oleh karena itu, kesehatan gigi ibu hamil harus benar-benar dijaga demi kelahiran bayi yang sehat dan normal. Setiap ibu yang hamil, sebaiknya didahului oleh perencanaan yang matang yaitu persiapan dengan cara general chek-up.

Termasuk pemeriksaan gigi dan mulut oleh dokter gigi. Sebaiknya, lakukan pemeriksaan gigi dan mulut untuk antisipasi adanya potensi gigi yang tidak sehat. Dengan begitu, terapi yang tepat dapat dilakukan lebih awal.

Gigi yang berlubang (karies) dapat ditambal, gusi yang bengkak (gingivitis Marginalis Kronis ) akibat karang gigi dapat dilakukan perawatan pembersihan karang gigi (scaling). Sisa akar gigi yang tidak bisa dipertahankan mesti segera dicabut.

Semua itu dilakukan sebagai bagian dari perencanaan kehamilan agar kelak ketika proses kehamilan itu berjalan tidak mengakibatkan gangguan kesehatan gigi dan mulut yang berimplikasi kepada kesehatan ibu dan janin.

Dalam Proses kehamilan seorang ibu, akan terjadi perubahan fisiologis. Diantaranya sensitifitas gusi akibat perubahan hormon sehingga gusi lebih mudah berdarah.

Itulah sebabnya ibu hamil yang memiliki gigi berlubang, sisa akar gigi yang gangren dan karang gigi yang tidak dibersihkan dapat memicu infeksi lanjutan, karena iritasi lokal yang terjadi pada gusi yang sensitif justru akan menambah cepat terjadinya infeksi. Misalnya dapat terjadi pulpitis akut (sakit gigi), abses (gusi bernanah) dan bau mulut yang luar biasa akibat karang gigi.

Perubahan PH mulut (keasaman mulut) pada ibu hamil adalah bagian dari perubahan fisiologis yang perlu diperhatikan. Bayangkan saja jika ibu hamil yang memiliki gigi lubang dan karang gigi yang banyak akan menghasilkan aliran saliva (air liur) volume rendah dan keasaman mulut yang rendah akan lebih cepat mengakibatkan kerusakan pada email gigi yang lain (gigi berlubang).

Tips perawatan gigi ibu hamil

Bagi ibu-ibu hamil yang belum sempat melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan gigi sebelum hamil dan memiliki berbagai macam gejala di atas maka yang harus dilakukan adalah tetap melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan gigi.

Berikut tips perawatan gigi bagi ibu hamil agar terhindar dari masalah gigi:

1. Sikat gigi Minimal 2 kali Sehari

Perubahan hormonal pada ibu hamil dapat memicu perilaku malas sikat gigi. Ini adalah perubahan yang lumrah dan harus diatasi dengan cara tetap mengupayakan sikat gigi yang baik dan benar.

Pilihlah sikat gigi berbulu halus dan sikatlah gigi secara benar dengan durasi waktu 2 menit.

Keasaman mulut yang berlebih dapat diatasi dengan kumur air hangat yang dicampur 1/2 sendok teh garam dapur.

2. Mengatasi sakit Gigi

Ibu hamil yang sakit gigi sebaiknya segera konsultasi dengan dokter gigi. Gigi yang sakit dapat dirawat berdasarkan indikasi, karang gigi dapat dibersihkan. Karena perlu diketahui bahwa penggunaan obat yang tidak tepat dan tidak berdasarkan resep dokter justru dapat mengakibatkan cacat pada bayi.

Pada kondisi darurat sakit gigi yang berlubang, ibu hamil dapat mengatasinya dengan cara menggunakan beberapa butir buah cengkih yang disangrai dan dimasukkan ke dalam lubang gigi yang sakit kemudian ditutup dengan penekanan ringan memakai kapas. Bawang putih yang dihaluskan dapat juga digunakan sebagai pereda nyeri pada gigi yang berlubang (karies).

3. Pencabutan Gigi pada ibu hamil

Pada triwulan 1 kehamilan (1-3 bln) tidak disarankan untuk pencabutan gigi karena mengakibatkan reaksi terhadap janin akibat obat anestesi dan kontraksi karena pencabutan.

Kondisi Umum pasien sangat menentukan indikasi tidaknya seorang ibu hamil melakukan pencabutan giginya dan hal ini biasanya dapat dilakukan ketika melewati fase triwulan 1. Penggunaan foto Rontsen sebaiknya dihindari kecuali dalam keadaan sangat darurat serta penggunaan proteksi diri yang memadai.

4. Konsultasi Ke dokter gigi

Resiko kelahiran Berat Badan rendah akibat infeksi kelainan gigi dan mulut setidaknya sebagai informasi yang membuat setiap keluarga lebih berhati-hati.

Konsultasi segera dengan dokter gigi dapat dilakukan agar mendapatkan informasi yang jelas tentang langkah-langkah atau perawatan yang tepat agar kesehatan ibu dapat terjaga. Kondisi psikis ibu yang memadai, serta kesehatan janin dapat terjaga pula.


Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian dari kesehatan dasar yang harus diketahui dan dan diupayakan oleh setiap orang. Itulah dampak sakit gigi ibu hamil pada bayinya dan tips sederhana mengatasinya. Semoga bermanfaat!